Sunday, April 5, 2015

SELINGKUHAN SEORANG ANAK PELAJAR

Kisah ini berawal saat diriku berangkat kerja naik bis kota, biasanya sih bawa mobil pribadi. Seperti hari Senin pada umumnya bis kota terasa sulit. Entah karena armada bis yang berkurang, atau karena setiap Senin orang jarang membolos dan berangkat serentak pagi-pagi. Setelah hampir satu jam berlari ke sana ke mari, akhirnya diriku mendapatkan bis.

MELISA
Dengan nafas ngos-ngosan dan mata kesana kemari, akhirnya diriku mendapat tempat duduk di bangku dua yang sudah terisi seorang cewek. Kuhempaskan pantat dan kubuang nafas pertanda kelegaanku mendapatkan tempat duduk, setelah diriku menganggukkan kepala pada teman dudukku. Karena lalu lintas macet dan diriku lupa tidak membawa bacaan, untuk mengisi waktu dari pada bengong, diriku ingin menegur cewek di sebelahku, tapi keberanianku tidak cukup dan kesempatan belum ada, karena dia lebih banyak melihat ke luar jendela atau sesekali menunduk.

Tiba-tiba ia menoleh ke arahku sambil melirik jam tangannya.
“Macet sekali ya?” katanya yang tentu ditujukan kepada diriku.
“Biasa Mbak, setiap Senin begini. Mau kemana?” sambutku sekaligus membuka percakapan.
“Oh ya. Saya dari Batu Aji, habis bermalam di rumah orang tua dan mau pulang ke NAGOYA PARADISE,” jawabnya.
Belum sempat diriku buka mulut, ia sudah melanjutkan pembicaraan,
“Kerja dimana Mas?”
“Daerah SEKUPANG,” jawabku.

percakapan terus berlanjut sambil sesekali diriku perhatikan wajahnya. Bibirnya tipis, pipinya halus, dan rambutnya lulus. Sedikit ke bawah, dadanya tampak menonjol, matanya menantang.
diriku menelan ludah. 
Kuperhatikan jarinya yang sedang memegang tempat duduk di depan aku, lentik, bersih terawat dan tidak ada yang dibiarkan tumbuh panjang. 

Tanpa terasa bis sudah memasuki terminal, berarti kantorku sudah terlewatkan. Kami turun. diriku bawakan tasnya yang berisi pakaian menuju CAFE untuk minum dan meneruskan obrolan yang terputus. Kami memesan teh botol dan nasi goreng. Kebetulan diriku belum sarapan dan lapar. Sambil menikmati nasi goreng hangat dan telor matasapi, akhirnya kami sepakat mencari hotel. Setelah menelepon kantor untuk minta cuti sehari, kami berangkat.

Sesampai di kamar hotel, diriku langsung mengunci pintu dan menutup rapat kain horden jendela. Kupastikan tak terlihat siapapun. Lalu kulepas sepatu dan menghempaskan badan di kasur yang empuk. Kulihat si Mamah tak tampak, ia di kamar mandi. Kupandangi langit-langit kamar, dari diriku berdetak lebih kencang, pikiranku melayang jauh tak karuan,Senang terus berganti. 

Tiba-tiba terdengar suara tanda kamar mandi dibuka. MELISA sudah tanpa blaser dan sepatunya. Kini tampak di hadapanku pemandangan yang menggetarkan jiwa diriku. Hanya memakai baju putih tipis tanpa lengan. Tampak jelas di dalamnya BH hitam yang tak mampu menampung isinya, sehingga dua gundukan besar dan kenyal itu membentuk lipatan di tengahnya. diriku hanya bisa memandangi, menarik nafas serta menelan ludah.

Mungkin ia tahu kalau diriku terpesona dengan gunung gemburnya. Ia lalu mendekat ke ranjang, melatakkan kedua tangannya ke kasur, mendekatkan mukanya ke muka diriku,MELISA merebahkan badan di bantal yang sudah kusiapkan. diriku yang sudah menahan nafsu sejak tadi, langsung mendekatkan bibirku ke bibirnya. Kami larut dalam lumat-lumatan bibir dan lidah tanpa henti. Kadang berguling, sehingga posisi kami bergantian atas-bawah. Kudekap erat dan kuelus punggungnya terasa halus dan harum. Posisi ini kami hentikan atas inisiatifku, karena diriku tidak terbiasa ciuman lama seperti ini tanpa dilepas sekalipun. Tanpanya Melisa nafsu sekali. diriku melepas bajuku, Kini diriku hanya memakai CD. MELISA tanpa bengong memandangi CD-ku yang menonjol. “Lepas aja bajumu, nanti kusut,” kata diriku. “Malu ah..” katanya. “Kan nggak ada yang lihat. Cuma kita berdua,” kata diriku sambil meraih kancing paling atas di punggungnya. Dia menutup dada dengan kedua tangannya tapi membiarkan diriku membuka semua kancing. Kulempar bajunya ke atas meja di dekat ranjang. Kini tinggal BH dan celana panjang yang dia kenakan. Karena malu, akhirnya dia mendekapku erat-erat. Dada diriku terasa penuh dan empuk oleh payudaranya, nafsuku naik lagi satu tingkat, “burung”-ku tambah mengencang.

Kini diriku bisa memainkan gunung kembar sesuka diriku. Kujilat putingnya, kugigit, lalu kugesek-gesek dengan kumisku, MELISA kelojotan, merem melek, “Uh.. uh.. ahh..” Setelah puas di daerah dada, kini tanganku kuturunkan di daerah selangkangan, sementara mulut masih agresif di sana. Kuusap perlahan dari dengkul lalu naik. Kuulangani beberapa kali, Mamah terus mengaduh sambil membuka tutup pahanya. Kadang menjepit tangan nakalku. Semua ini kuldirikukan tahap demi tahap dengan perlahan. Pertimbanganku, diriku akan kasih servis yang tidak terburu-buru, benar-benar kunikmati dengan tujuan agar MELISA punya kesan berbeda dengan yang pernah dialaminya. Kuplorotkan celananya.MELISAsudah telanjang bulat, kedua pahanya dirapatkan. Ekspresi spontan karena malu.

Kemudia dengan memasukkan burungku secara perlahan. “Uuh..” hanya itu suara yang kudengar. Kumaju-mundurkan, cabut-tekan, burungku. Makin lama makin cepat, lalu perlahan lagi sambil diriku ambil nafas, lalu cepat lagi. Begitu naik-turun, diikuti suara Mamah, “Hgh.. hgh.. ” seirama dengan pompaanku.

Setiap kali diriku tekan mulutnya berbunyi, “Uhgh..” Lama-lama kepala batanganku terasa berdenyut.
“Mah.. diriku mau keluar nikh..”
“Yah.. pompa lagi.. cepat lagi.. Mamah juga Mas.. Kita bareng ya.. ya.. terus..” Dan akhirnya jeritan..
“Aaauh..” menandai klimaksnya, dan kubalas dengan genjotan penutup yang lebih kuat merapat di bibir vagina, “Crot.. crott..” diriku rebah di atas badannya.

pengalaman yang luar biasa buat saya Menyenangkan. Luar biasa karena sebelumnya diriku tak pernah merasakan sensasi seluar biasa dan senikmat ini. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi, meski diriku tahu alamatnya. Kejadian ini membuktikan, seperti yang pernah kubaca, bahwa selingkuh yang paling nikmat dan akan membawa kesan mendalam adalah yang didalam diriku lakukan sekali saja dengan orang yang sama. Jangan ulangi lagi (dengan orang yang sama), sensasinya atau getarannya akan berkurang. diriku kadang merindukan saat-saat seperti ini. Selingkuh yang aman seperti ini.

No comments:

Post a Comment