Social Icons

Featured Posts

Sunday, April 26, 2015

Jurus Menaklukan Hati Seseorang Wanita


MENCURI perhatian wanita memang susah susah gampang. Bersikap cuek, ramah, ataupun sok jual mahal, kadang juga tak melulu berhasil.
Untuk membuatnya bertekuk lutut, Anda tak cukup tampil dengan busana mahal, ataupun memamerkan kendaraan dan koleksi kartu kredit. Nyatanya, ada berbagai cara yang wajib Anda ketahui supaya si dia berada dalam dekapan Anda.
Lantas, apa saja yang membuat wanita bertekuk lutut di hadapan pria? Para pria, berikut ulasan Your Tango sebagai petunjuk untuk melakukan penjajakan dan membina asmara ke jenjang yang lebih serius.



1. Menghargai wanita

Telah terbukti secara ilmiah bahwa cara berpikir pria berbeda dengan wanita. Sering kali wanita bingung mengapa pria begitu menikmati pertandingan sepak bola, ataupun menonton film seperti ”Star Wars”, sementara wanita tidak begitu menyukainya. Apapun kesukaan Anda, perlu digarisbawahi bahwa maskulinitas dan penghargaan Anda terhadap wanita, membuat wanita merasa sangat istimewa.

2. Selera humor bagus

Wanita menyukai pria yang mencoba mencuri perhatiannya lewat lelucon. Pikirkan kelemahan diri sendiri, dan buat si dia menertawakannya, mungkin trik yang dapat Anda coba. Kekurangan pria bila dikemas dengan baik alias lewat lelucon malah dapat memancing perhatian wanita. Bukan tak mungkin juga memancing selera humor wanita.
Yang wajib Anda ketahui para pria, wanita pada umumnya menyukai pria dengan selera humor tinggi yang dapat membuatnya tertawa, atau sekadar tersenyum simpul.

3. Melindungi tanpa dibuat-buat

Sikap pria yang selalu ingin melindungi jelas membuat kaum wanita senantiasa nyaman. Jika tengah berjalan di trotoar, pastikan Anda berada di sisi luar atau dekat dengan jalan raya. Atau kadang—walau terdengar sedikit konyol—muncul pula kekhawatiran dalam pikirannya bahwa kita akan diculik. Di mata wanita sendiri, walaupun mereka dapat melindungi diri sendiri, tak dapat dipungkiri bahwa perasaan senang diperhatikan kerap muncul dengan sendirinya.

4. Pintar mengendalikan emosi

Di mata wanita, lebih baik bersama dengan pria yang perilakunya lebih banyak dipandu oleh logika dan akal daripada emosi. Meskipun suatu waktu ia dalam kondisi marah, saat berhasil mengendalikan sikap di depan wanita idaman, ini akan membuat wanita merasa aman.

Friday, April 24, 2015

DKI Pangkas Alokasi Pengadaan Tanah

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pengurangan APBD DKI tahun anggaran 2015, berdampak pada pengurangan alokasi anggaran di sejumlah sektor.

Hal itu harus dilakukan, agar pengalokasian dana bagi program-program vital Pemprov DKI Jakarta di tahun 2015 ini tidak terganggu.

"Yang dipangkas itu alokasi untuk sosialisasi-sosialisasi, pengadaan tanah, bansos juga sedikit dikurangi untuk efisiensi, dan dari TKD juga kita ambil sekitar 300 (miliaran), itu saja," kata Saefullah di Balai Kota DKI, Senin (20/4).



"Besok sudah bisa (cair). Kalau lelang-lelang juga sudah bisa," katanya menambahkan.

Saefullah mengatakan, alokasi anggaran pengadaan tanah dalam APBD DKI 2015 memang sangat dominan, bahkan dikatakan sebagai alokasi terbesar di tahun anggaran 2015 ini.

Karena, lanjut Saefullah, alokasi tersebut memang ditujukan bagi pembelian sejumlah tanah di dalam dan di luar wilayah DKI, untuk sejumlah kepentingan terkait pembangunan infrastruktur yang mendukung wilayah DKI Jakarta.

"Anggaran pengadaan tanah itu sampai Rp 7 triliun, dianggap terlalu besar. Bahkan paling besar. Paling mudah dikurang jadi Rp 6 triliun," kata Saefullah.

"Itu untuk tanah-tanah di DKI dan di luar DKI. Misalnya di Ciawi untuk waduk," pungkasnya.

Sekolah Bayar Petugas Dishub Rp 3 Juta

Seorang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan mengaku dibayar sekolah untuk mengatur arus lalu lintas di depan sekolah mereka.

Sekolah-sekolah ini sudah lama disoroti di Medan karena menjadi biang kemacetan parah.
Di depan sekolah-sekolah tersebut, sebenarnya ada rambu "dilarang parkir" yang dipasang, tapi tak digubris.



Tapi, fakta di lapangan, deretan panjang mobil diparkir bahkan ada yang diparkir berderet atau berlapis hingga mengambil lebih dari separuh jalan.

Akibatnya, pada jam-jam tertentu, terutama saat antar dan jempur anak sekolah, di jalan depan sekolah-sekolah ini, mobil berjejer mengular. Klakson tak henti dibunyikan. Terjadi kemacetan luar biasa. Ini terjadi setiap hari.

Berdasarkan pengamatan Tribun, ada beberapa parkir berlapis di depan sekolah yang menjadi sumber kemacetan.

Di antaranya di Jl Perintis Kemerdekaan di depan Sekolah Methodist III dan di depan RSUD Pirngadi Medan, Jl Thamrin di depan Perguruan Sutomo, SMA Santo Thomas di Jl S Parman, dan Jl Dr Mansur dan Jl Setiabudi, depan Sekolah Syafiyyatul Amaliyah.

seorang pria tewas mengalami kecelakaan kerja saat berusaha mengangkut pasir di sebuah tambang ilegal


Di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, seorang pria tewas mengalami kecelakaan kerja saat berusaha mengangkut pasir di sebuah tambang ilegal.

Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mendatangi rumah duka untuk melakukan visum terhadap jasad korban, Rabu, (22/04/2015).

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 11.00 Wita di pertambangan milik Daeng Lira (45) Dusun Tamattia, Desa Mandalle, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini bermula saat truk korban, Suaib (45) terperosok ke dalam lumpur. Truk itu mengalami masalah lantaran kelebihan muatan pasir yang tengah diisi menggunakan sekopan.



Korban kemudian meminta dua truk lainnya yang tengah menunggu antrean pasir untuk menarik mobilnya. Saat itulah, korban terjepit di tengah dua truk yang merenggut nyawanya.

Informasi yang dihimpun Kompas.com di lokasi kejadian, korban sempat dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Galesong. Tapi jasadnya kemudian dibawa ke rumah duka di Dusun Taroang, Desa Campagaya, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar untuk disemayamkan.

Sementara aparat kepolisian dari Sektor Bajeng dan Resor Gowa yang tiba di lokasi sempat kewalahan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Ini disebabkan para saksi mata langsung kabur mengosongkan aktivitas tambang tanpa izin tersebut.

7 Istri Terduga Teroris Mengadu ke DPRD

 Tujuh istri dan keluarga dari para tersangka terduga teroris dalam jaringan Kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (22/4/2015) kemarin, mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Poso.

Kedatangan tersebut untuk menyampaikan aspirasi kepada anggota dewan dan menolak serta meminta agar proses hukum suami mereka, yang kini sudah ditahan di Polda Sulawesi Tengah, tidak dilanjutkan ke Mabes Polri.

Bertempat di aula Gedung DPRD Poso, keluarga tersangka menyampaikan aspirasi kepada 11 anggota dewan yang hadir, untuk meminta dukungan agar proses hukum tidak lagi dilanjutkan ke Mabes Polri.

Selain penyampaian aspirasi secara lisan, keluarga juga ikut menyerahkan isi aspirasi secara tertulis yang diterima langsung oleh Ketua DPR Poso Elen Pelealu.

Para istri ini mengeluhkan masalah jarak dan biaya yang harus mereka keluarkan bila proses hukum dilanjutkan di Jakarta.

Sementara itu, Ketua FPI (Front Pembela Islam) Poso Sugianto Kaimuddin di hadapan anggota dewan mengatakan, seharusnya polisi melihat sisi kemanusiaan dalam menjalankan proses hukum. Sebab, para tersangka yang telah ditangkap sejak bulan Maret 2015 lalu harus meninggalkan anak dan istri mereka.



Menurut Sugianto, tujuh orang warga Poso Pesisir tersebut ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror dengan tuduhan menjadi kurir logistik Kelompok Santoso. "Saya berharap pihak kepolisian bisa merespons aspirasi dari keluarga tersangka, kami tidak akan mengelak dari proses hukum yang sedang berjalan. Akan tetapi, saya juga minta keadilan supaya para tersangka tidak dibawa ke Mabes Polri," kata Sugianto.

Menanggapi hal ini, Elen Pelealu menyatakan siap untuk meneruskan keluhan tersebut secara tertulis kepada Kepala Polda Sulteng Brigjen Idham Aziz paling lambat Kamis (23/4/2015). Dia ikut mengapresiasi dan memberikan semangat terhadap para keluarga yang ditinggal untuk tetap bersabar menunggu proses hukum yang berjalan.

"Ini bukan intervensi terhadap kepolisian. Tetapi setidaknya kita masih ada harapan untuk berusaha meminta agar proses hukumnya dilakukan di wilayah Sulteng, bukan di Mabes Polri," kata Elen Pelealu.

Sebelumnya, ketujuh warga Poso Pesisir ditangkap di rumah mereka oleh Densus 88 pada Maret 2015. Penangkapan dilakukan dalam operasi Camar Maleo. Ketujuh istri yang mengadu kepada wakil rakyat itu adalah istri dari para tersangka Muliadi alias Subair, Isran alias Donding, Abd Hadip alias Aco Bambu, Moh.Nasir alias Nasir, Jumardi alias Ardi, Ramdan alias Andang, serta Adrianyah. Semuanya hingga saat ini masih ditahan di Mapolda Sulteng.

Saturday, April 11, 2015

Seorang Pengusaha Sagu,Telah Meninggal Dunia Akibat Kencan Bersama Seorang Wanita Malam

Seorang Teko Sagu ditemukan tewas di sebuah kamar Hotel,Rabu (8/4/2015) lalu.
Dia diketahui memesan kamar dan masuk bersama seorang wanita.

Menurut Manager Operasional Hotel (AHAN), pihaknya tidak mengetahui siapa nama Meninggal pengusaha sagu itu. Namun,yang jelas dirinya masuk bersama seorang wanita yang berumur sekitar 43 tahunan pada hari Selasa (7/4/2015) sekitar pukul 20.00 WIB.




Dia menempati kamar 205 dan datang dengan menggunakan sebuah mobil CR_V," katanya.
Lalu, korban meregang nyawa pada keesokan harinya, Rabu (8/4/2015), sekitar pukul 20.15 WIB. Hal itu diketahui pihak Hotel setelah wanita yang bersama korban meminta bantuan.


Setelah Wanita itu memanggil karyawan kita, dia bilang katanya si ayah jatuh di kamar mandi," jelas Ahan.
Dia menambahkan, saat chek-in, yang bersangkutan saat itu tidak mengenakan pakaian.
Begitu Pas polisi datang, baru tahu kalau dia ternyata seorang pengusaha Sagu. Polisi juga sempat cek ke dalam, tidak ada bawaan apa-apa di dalam kamar," tegasnya.

Namun saat ini Polisi belum bisa membeberkan lebih jauh identitas korban,Meninggal karena sakit jantung kumat. Masih kita selidiki," singkatnya.
Sedangkan Kasat Reskrim Polres Metro AKBP Indrawan pun belum mau memberikan penjelasan peristiwa itu. "Nanti saja mas, ini masalah institusi soalnya, saya konfirmasi pimpinan dulu," singkatnya.

Seorang Satpam Akhirnya Tertangkap Polisi,Akibat menyebarkan video porno Terhadap sang Mantan Kekasihnya


Menurud Majelis hakim Pengadilan Negeri Hukum, Surabaya, menjatuhkan vonis 6 bulan penjara terhadap Satpam, Iwan (38). Hukuman ini dijatuhkan karena dia terbukti menyebarkan video porno terhadap mantan kekasihnya.



Majelis hakim yang dipimpin Sutini menilai terdakwa terbukti melakukan melanggar pasal 29 UU No. 44/2008 dan dijatuhkan hukuman enam bulan penjara. Namun, Iwan tidak dikenai denda seperti yang diatur pasal yang didakwakan.

Dia hanya dikenai sanksi hukuman penjara enam bulan, sedangkan dendanya tidak ada. Karena yang bersangkutan menyatakan pikir-pikir atas putusan majelis hakim sehingga masih ada waktu tujuh hari baginya untuk mengambil langkah hukum lainnya. Jika tidak ada atau sudah lewat waktu tujuh hari ini,maka terdakwa akan segera dieksekusi oleh JPU," ujar Humas Suprianto,

Demikian Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum dengan 8 bulan penjara. Sebelumnya, Iwan dijerat penyidik Polri dengan pasal 29 dan 35 UU No. 44/2008, dengan ancaman maksimal 15 tahun, atas keterlibatan dirinya sebagai pelaku pemeran dalam pembuatan 3 video porno yang menghebohkan masyarakat Kabupaten Surabaya  pada akhir 2014 lalu.

Tiga video porno diperankan Iwan itu sempat beredar luas di kalangan masyarakat dan Provinsi Surabaya. Salah satu video itu berdurasi 25menit 45 detik dengan pemeran Sang Mantan Kekasihnya berstatus anak di bawah umur namun belakangan diklaim sudah dewasa.

Namun tiga video yang sempat beredar itu, hanya video yang diperankan terdakwa dengan dilanjutkan proses hukumnya karena pemeran perempuan lainnya sudah tidak diketahui keberadaannya.